Usaha Singkong Berhasil Dengan EM4

Budidaya singkong yang dilakukan Saparjo di Desa Donorejo Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah dimulai dengan pemberian pupuk dasar,  pupuk organik disebar lalu tanah diolah selanjutnya ditanami singkong. Bokashi sebanyak 5-10 ton  diperuntukan untuk satu hektar lahan,’’Cuma dengan bokashi padat dari kohe sapi dan limbah pertanian yang ada disekitar, saya berikan setiap menanam singkong ini, hasilnya cukup lumayan,’’katanya.

Perlu diketahui, Bokashi adalah pupuk organik dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan teknologi EM4 (Effective Mikroorganisme).Bokashi dibuat menggunakan pupuk kandang, dedak, arang sekam, dan hijauan. Bahan tersebut difermentasi EM4 selama 4 sampai 7 hari.  Setelah itu, Bokashi bisa langsung digunakan pada lahan. Bokashi dapat mengembalikan kesuburan tanah, memperkaya unsur hara makro dan mikro sehingga kebutuhan nutrisi Singkong terpenuhi.

Teknologi EM4 pada fermentasi membantu mengurai bahan organik serta meningkatkan kandungan hara/C-Organik sehingga penyerapan tanaman terhadap kompos tersebut semakin cepat, efektif dan efisien. EM4 juga dapat mempercepat waktu pengomposan dibandingkan dengan cara konvensional. Selain Bokashi, EM4 juga digunakan untuk merangsng pertumbuhan bibit singkong, yaitu dengan cara merendam batang singkong dengan larutan EM4 selama 1 x 24 jam. Batang singkong  yang telah direndam, daya tumbuhnya akan lebih cepat  dan tahan terhadap hama penyakit pada batang singkong.

 Saparjo juga dalam perawatan singkong mengungkapkan, perawatan tanaman cukup dilakukan dengan membersihkan gulma dan rumput yang tumbuh disekitar tanaman. Selain itu, tamanan juga disemprot  larutan EM4 setiap satu minggu sekali,” Penyemprotan ini untuk memberikan nutrisi tambahan pada tanaman, EM4 juga bisa digunakan sebagai pupuk cair,” terangnya.

Usaha Saparjo menerapkan pertanian organik diikuti oleh petani lain, warga di desa mulai merubah pola budidaya Singkong dengan cara organic.***   

Komentar