Kualitas Air Memberikan Kualitas Hidup Manusia dan Makhluk Hidup.

Manusia tidak bisa hidup tanpa air. Walaupun ada air, jika kualitas airnya buruk, manusia bisa sakit dan cepat mati. Demikian juga makhluk hidup selain manusia bisa sakit dan cepat mati karena kualitas air yang buruk. Secara alami air memiliki kualitas bagus. Air dari laut menguap ke langit, kemudian terjadi hujan, dan meresap ke tanah. Es di kutub mencair dan mengalir ke laut. Manusia modern hidup dengan berbagai aktivitasnya berperan besar dalam mencemari air menjadi kotor, polusi, dan beracun. Limbah pabrik, limbah kota, limbah rumah tangga, limbah hotel-restoran , limbah nuklir dan limbah perang, limbah alat transportasi, semuanya itu membuat kualitas air menjadi turun, polusi dan beracun. Akibatnya, manusia yang hidupnya sangat tergantung air, jika airnya polusi, manusia bisa menjadi sakit dan cepat mati.
Polusi air jelas terlihat di air sungai, berwarna keruh, coklat, hitam, berasal dari limbah rumah tangga, comberan, pabrik dan toilet. Tugas manusia, masyarakat yang hidup di dalam kota, di pinggiran sungai, di daerah hulu dan hilir, menjaga kualitas air sungai dan membersihkan air sungai. Polusi air sungai terjadi di kota-kota besar, karena penduduk yang padat. Jika air sungai kotor, maka seluruh warga kota bisa sakit. Salah satu cara menjernihkan air sungai, danau adalah dengan memberikan Effective Microorganisms (EM) ke dalam sungai.
Proyek pembersihan air sungai dilakukan di India, Pilipina, dan membersihkan air danau dilakukan Mongolia dan Dubai. Pemberian EM dilakukan dengan menyemprotkan larutan EM dan menyempurnakan bola lumpur EM (EM mudball) ke dasar sungai/ danau. Dalam waktu 100 hari, kualitas air sungai dan danau menjadi meningkat. Kualitas air diukur dengan kebersihan (suspended solid/endapan air), BOD (kebutuhan oksigen biologis) , COD (kebutuhan oksigen kimiawi), dan oksigen terlarut. Pimpinan proyek pembersihan air sungai dan danau sekaligus sebagai pengembang EM diundang langsung oleh EMRO untuk mempresentasikan hasil proyeknya, dalam pertemuan Pengembang EM di Bangkok, pada 25-28 Maret 2024. Pimpinan proyek tersebut adalah: Mr. Mohtar, H. Saif (Dubai); Mr. Madan Mohanka ( India); Mr. Oyunbileg Natsagdorj (Mongolia); Dr. Candida Adalla ((Philipina). Diskusi tentang proyek pengertian air sungai dan danau dengan Teknologi EM berlangsung seru dan inspiratif. Banyak peserta dari negara lain ingin menerapkan Teknologi EM untuk proyek pembersihan air sungai dan danau. Diskusi tersebut dipandu oleh Mr. Toru Kosoji dari EMRO-Asia. (Gede Nyurah Wididana)

Komentar