Timun Suri Lebih Renyah dan Manis Berkat EM4

Dari lahan seluas 500 meter persegi, Iin (41), mampu menghasilkan rata-rata 3 sampai 4 kwintal timun suri sekali panen, hasil ini lebih banyak dari hasil rata-rata petani lain yang hanya berada di bawah 3 kwintal. Selain itu, timun suri memiliki kualitas baik. Timun suri ditanam dari biji berkualitas sedang perawatan, dilakukan oleh petani timun suri di desa mekarsari kecamatan Rancabungur Bogor dengan menggunakan pupuk Bokashi.  Penggunaan pupuk organik ini menurutnya sangat berpengaruh terhadap peningkatan jumlah produksi timun suri dikebunnya, ketersedian hara dan nutrisi terpenuhi oleh pupuk organik

Untuk pupuk, Iin menggunakan bokashi kotoran kambing dan hijauan yang difermentasi EM4. Pupuk bokashi diberikan dua tahap, pada tahap awal sebelum tanam dan sebulan setelah tanam. Pemberian air rutin dilakukan untuk mendukung perkembangan timun suri.  Sebenarnya pemberian bokashi pada tahap awal saja sudah cukup, bisa memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman  hingga panen, tetapi untuk menambah kesuburan dan peningkatan hasil panen bokashi susulan perlu dilakukan,”terang Iin.  

Untuk penyemprotan hama dan ulat-ulat didaun dan batang tanaman, ia gunakan pestisida organik dari rempah dapur yang difermentasi EM4.”hama daun tetap ada, tetapi menjauh dari tanam yang disemprot  pestisida  EM4 ini,” terangnya.

Usai dua bulan menanam, lanjutnya, dirinya kemudian hanya tinggal menunggu waktu panen saja. Waktu tanam ia atur sehingga saat panen bertepatan dengan bulan puasa. Timun suri hasil kebunnya laris manis diburu pembeli sebagai pelengkap menu berbuka puasa dibulan ramadhan ini. (dedy)

Komentar