Menanan Sayur Organik Di Pekarangan Rumah

Pekarangan rumah yang anda miliki merupakan daerah hijau yang berfungsi untuk melepas ketegangan dan kepenatan anda setelah beraktivitas sehari-hari di luar rumah.  Daerah hijau tersebut  sebaiknya anda tata dengan baik, agar tampak indah dan asri, sehingga segar dipandang mata, dan memberikan kesejukan hati.
Jika anda memiliki pekarangan yang cukup luas, anda bisa berkreasi lebih banyak lagi,  anda bisa membuat kolam ikan dan memelihara ikan,  mendirikan gazebo atau  saung bambu, menanam pohon buah-buahan dan  aneka jenis sayur-sayuran serta bunga-bungaan, bahkan anda juga bisa mengandangkan beberapa ekor ayam hias dan ayam petelur.  Tentu saja, dengan pekarangan yang cukup luas tersebut, anda merasakan sangat dekat dengan alam, atau anda merasakan suasana pedesaan di dalam pekarangan anda.  Jika anda tidak memiliki  halaman pekarangan yang tidak begitu luas, misalnya hanya beberapa puluh meter, atau hanya beberapa meter saja, jangan khawatir, anda tetap bisa berkreasi dengan halaman pekarangan yang cukup terbatas, dengan menggunakan tanaman dalam pot,  membuat kolam dari plastik, atau kolam dari pot semen, menanam sayur di dalam pot yang ditata bertingkat, dengan menggunakan paralon yang memanjang, atau menancapkan paralon dengan berdiri yang telah diisi media tanah dan telah dilubangi di beberapa bagian paralon  untuk menanan bibit sayuran.  Anda juga bisa menggunakan ember, kaleng, atau panci bekas, sebagai pengganti pot tempat media tanah untuk keadaan darurat dan untuk mendaur ulang barang bekas.
Jika anda tinggal di perkotaan, tentu anda sulit untuk mencari media tanah subur dan pupuk organik.  Maka carilah media tanah suburdan pupuk organik di lahan pertanian di daerah pinggiran, di pedesaan, atau membelinya di  kios-kios bunga.  Tanah-tanah yang sudah anda gunakan di dalam pot, dalam waktu beberapa bulan akan menurun kesuburannya, maka anda bisa membongkar kembali tanah lama tersebut dan mencampurnya  dengan pupuk organik tambahan, dan selanjutnya tanah tersebut bisa digunakan untuk media tanah di dalam pot. 
Pemanfaatan sisa limbah dapur organic bisa digunakan sebagai bahan baku pupuk organic untuk tanaman pekarangan.  Limbah-limbah organic padat, seperti sayur, tulang, nasi, kulit buah, dsb, dimasukkan ke dalam ember, yang telah dicampur dengan cairan EM, dan keesokan harinya dituangkan/ ditanam ke dalam  lubang di sekitar tanaman.  Untuk menghindari kerumunan lalat, sisa limbah dapur tersebut diuruk tipis dengan tanah.  Limbah dapur bisa juga dikumpulkan beberapa hari di dalam ember yang tertutup, selanjutnya limbah tersebut bisa digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman di pekarangan, atau tanaman di dalam pot.  Penyiraman EM dalam dosis 10 ml per liter air dilakukan untuk meningkatkan jumlah mikroorganisme efektif di dalam tanah.
Air cucian beras bisa ditampung di dalam botol atau jirigen yang sudah dicampur dengan EM.  Setiap liter air cucian beras ditambahkan 10 ml EM dan 1 sendok the gula pasir, kemudian disimpan beberapa hari di dalam botol atau jirigen yang tertutup.  Fermentasi air cucian beras ini sangat bagus digunakan untuk menyemprot tanaman dengan dosis 10 ml per 1 liter air, untuk mengusir hama dan penyakit tanaman sayur, dan juga untuk meningkatkan kesehatan tanaman.  Fermentasi air cucian beras itu juga bisa digunakan untuk menyiram tanaman untuk menyuburkan tanah.
Tanaman sayuran yang mudah ditanam di pekarangan rumah adalah tanaman sayur yang bisa dipanen sehari-hari, seperti cabe, tomat, bayam, sawi, timun, kacang panjang, buncis, daun katuk, daun singkong, dll.  Jenis tanaman sayur ini sangat mudah ditanam jika ada tanah sebur di dalam media pot atau langsung di tanah, ada sinar mata hari, air, dan pupuk organic.  Anda juga bisa menanam berulang kali di dalam media yang sama, setelah tanaman tersebut mati.   Jangan menanam tanaman terlalu rapat, karena bisa membuat tanaman menjadi kurus akibat persaingan sinar matahari dan nutrisi di dalam tanah.  Ingat menyiram tanaman setiap hari atau setiap dua hari sekali, jangan sampai  media tanahnya menjadi sangat kering atau sangat lembab.  Jika ada hama atau penyakit yang menyerang tanaman anda dalam jumlah sedikit, maka segeralah lakukan tindakan dengan menyemprotnya dengan cairan EM, atau fermentasi air beras, atau dengan membersihkannya dengan air, atau memotong bagian tanaman yang terserang tersebut.  Jangan menggunakan pestisida kimia untuk budidaya sayur di dalam pekarangan, untuk alasan menjaga kesehatan keluarga, karena biasanya sayur yang dihasilkan dari kebun sendiri sering bisa dikonsumsi langsung, bahkan tanpa dicuci juga tidak masalah.  Oleh karena itu hindarilah penggunaan pestisida kimia.  Jika anda menggunakan pestisida, maka buatlah pestisida organic dengan menggunakan fermentasi parutan bumbu dapur dan air yang telah dicampur dengan EM.  Fermentasi bumbu dapur ini dinamakan FPE (Fermented plant Extract), yang sangat bagus untuk pestisida alami.
Anda bisa menikmati segarnya sayur organic yang anda produksi sendiri, dari hasil kebun pekarangan anda sendiri.  Anda bisa memakan sayur organic anda mentah-mentah, tanpa takut dengan bahaya pestisida.  Jika anda menginginkan masakan sayur segar dengan mendadak, anda bisa langsung memetiknya di kebun sendiri dan memasaknya di dapur.  Hidup anda menjadi sangat berkualitas, karena bahan makanan yang anda makan sangat berkualitas, dari hasil tangan anda sendiri.  Selamat berkebun. (Gede Ngurah Wididana)

Komentar