Teknologi EM Untuk Pertanian Organik dan Ciptakan Peluang

Effetive Microoorganisme (EM), teknologi yang mudah, murah, hemat energi, ramah lingkungan dan berkelanjutan diadopsi Indonesia dari Jepang pada tahun 1993, atau 30 tahun yang sillam untuk mendukung pengembangan pertanian organik yang mampu menciptakan banyak peluang dan harapan baru.

Dalam kehidupan modern sekarang pertanian ramah lingkungan memberikan banyak harapan yang dapat dijadikan sebagai sumber lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteran yang lebih baik.

“Teknologi EM dengan produk EM4 di Indonesia selama 30 tahun hingga sekarang dan aman untuk jangka panjang dimanfaatkan untuk pertanian, peternakan, perikanan dan pengolahan limbah,” tutur Direktur Utama PT Songgolangit Persada, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr.

Alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang itu menilai, perlakuan EM pada pengembangan sektor pertanian sangat mudah, yakni dengan menyemprotkan pada tanaman, dan tanah. EM juga bisa digunakan untuk starter membuat  pupuk organik sebagai fermentator.

Sementara untuk pengembangan sektor peternakan dalam skala kecil, menengah dan besar menghadapi kendala yakni limbah kotoran ternak menghasilkan air kotor dan bau yang menyengat.

Bau limbah ternak yang menyengat tersebut dapat diatasi dengan perlakuan EM yakni memberikan minum pada ternak dicampur ke dalam makanan, disemprotkan dengan air pada saat membersihkan kandang, serta disemprotkan ke dalam tumpukan kotoran ternak.

Bau kotoran ternak dan kandang ternak yang menyengat membuat ternak setres, nafsu makannya berkurang, produksinya menurun, berkat sentuhan teknologi EM hasil temuan Prof. Dr. Teruo Higa, guru besar bidang hortikultura University of The Ryukyus Okinawa, Jepang, ternak peliharaannya menjadi tumbuh besar dan sehat, lingkungan bersih dan nyaman serta menghemat biaya produksi.

Demikian pula pupuk kandang, bahan organik yang sudah disemprot EM akan terfermentasi dalam waktu satu minggu dan siap digunakan untuk pupuk organik. Petani juga dilatih cara membuat pupuk organik dari bahan organik yang dimilikinya.

Dr. Wididana yang juga pelopor dan pakar pertanian organik di Indonesia itu menambahkan, sampah organik dan semua sisa-sisa yang tidak bermanfaat dengan proses fermentasi menggunakan EM4 mampu menghasilkan pupuk organik dalam skala industri.

Pupuk organik tanpa sentuhan zat kimia itu sangat strategis untuk mendukung pertanian ramah lingkungan dalam arti luas, guna menghasilkan bahan makanan organik yang sehat, dengan aroma, citarasa yang khas dan nikmat.

Untuk mendukung pengembangan komoditas kedelai misalnya, memerlukan bibit yang berkualitas yang dapat dilakukan melalui hasil penelitian di laboratorium hasil sentuhan sarjana-sarjana pertanian yang terampil dan memiliki wawasan luas, ujar Dr. Wididana yang juga akademisi Universitas Nasional Jakarta.

Pertanian Tetap Hidup

Dr. Wididana yang satu-satunya di Indonesia mendapat lisensi dari EMRO Jepang untuk memproduksi dan menjual EM4 ke seluruh wilayah nusnatara menekankan, kehidupan modern dan era globalisasi bisa tetap hidup harus didukung sektor pertanian organik yang tangguh dan mapan.

Jika pertanian mati, atau sakit, maka kehidupan modern akan sakit dan mati juga, karena dari hasil pertanian yang tangguh,kuat dan mapan bahan makanan, oksigen, kelestarian lingkungan, ketersediaan air, serta Kesehatan tanah, air dan udara bisa terpelihara dengan baik.

Jika hal itu dapat disadari dan dipahami oleh generasi milenial, mengingat landasan yang menjadi dasar pembangunan pertanian organik itu telah dibangun dengan kuat dan mantap, yakni perluasan pabrik EM di Bali maupun di luar Bali yang siap menantisipasi peluang pengembangan pertanian organik Indonesia secara meluas.

Jika sektor pertanian dapat dipertahankan di sebagian besar wilayah provinsi di Indonesia, maka pembangunan pertanian, kelestarian lingkungan dan alam akan dapat dipertahankan kesinambungannya oleh masyarakat modern, tanpa ada keragu-raguan.

Pembangunan dan pengembangan pertanian secara langsung dapat menjaga kelestarian tanah, air dan udara dengan baik. Sekaligus dalam budidaya pertanian yang dapat menjaga lingkungan adalah pertanian organik, akrab lingkungan, bukan pertanian kimia yang mencemari lingkungan dan merusak Kesehatan manusia.

Pembangunan pertanian organik menciptakan banyak peluang usaha yang mampu menciptakan lapangan kerja dan berkembangnya usaha jasa seperti berkembangnya industri makanan (food industry), industri pariwisata (eco-agro industry), industri kesehatan (health industry), pendidikan-pelatihan  membentuk generasi bekualitas, melestarikan lingkungan, relaksasi, Kesehatan dan keindahan.

Usaha pertanian dalam skala kecil yang selama ini diterapkan masyarakat secara turun temurun, meskipun sekarang jumlahnya sudah sangat terbatas yakni  diterapkan masyarakat pedesaan  sebagai usaha tani kecil.

Sedangkan usaha pertanian skala besar diterapkan sebagai industri menengah dan besar, yang semuanya itu berfungsi sebagai lapangan kerja, mata pencaharian dari sektor hulu (budidaya pertanian), panen, pasca panen, dan pengolahan hasil pertanian untuk makanan, Kesehatan dan kecantikan.

Generasi muda melalui pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian  (SMK), fakultas pertanian, pelatihan secara formal maupun informal terus ditekankan akan pentingnya menjaga dan melanjutkan pertanian organik untuk kelanjutan hidup generasi yang lebih berkualitas.

Hal itu harus dapat diyakinkan, bahwa tanpa pertanian yang berkualitas, maka kehidupan generasi mendatang dan kualitasnya akan menurun, bahkan bisa menimbulkan penyakit serta kemunduran, bahkan menimbulkan kerusakan lingkungan yang parah.

Pertanian organik yang kini sebagian sudah diterapkan masyarakat juga berfungsi sebagai sarana relaksasi, Kesehatan dan keindahan. Pertanian organik bisa dikembangkan sebagai agro-tourisme, penyembuhan (healing),dan keindahan lingkungan melalui kelestarian alam, serta dapat memberikan kesejahteraan manusia secara lahir dan batin. (oleh Ketut Sutika) linktr.ee/pakolescom

Komentar