P2MKP IPSA BALI Gelar Webinar Dengan Tema “Teknologi Fermentasi Untuk Budidaya Perikanan”

P2MKP IPSA BALI gelar webinar dengan tema “Teknologi Fermentasi Untuk Budidaya Perikanan”. Webinar ini membahas topik mengenai Pakan Altrenatif dengan Teknologi Fermentasi, Probiotik untuk Perbaikan Mikrobiom Air budidaya Ikan dan Teknologi EM4 untuk perikanan. Webinar diikuti lebih dari 150 peserta terdiri petani tambak dan ikan budidaya, instasi pemerintah, hobies, mahasiswa, masyakakat dan pelajar

Kegiatan virtual ini menghadirkan tiga narasumber. Antara lain, DR. Senny Hemiati S.Pi, M.Sc, Indah Istiqomah S.Pi, M,Si, Ph. D dari Prodi Akuakultur Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Dr. Ir. GN. Wididana M.Agr Founder EM4 Indonesia.  

Pakan ikan merupakan salah satu faktor produksi (input) yang berkontribusi 60-70% dari total biaya produksi. Tingginya kebutuhan pakan menyebabkan pembudidaya ikan ketergantungan terhadap pakan ikan pabrikan dimana biaya tinggi, solusi mengatasi hal tersebut beralih pakan alternatif menggunakan bahan lokal. Kurangnya pengetahuan mengenai bahan apa saja serta cara mengolah penggunaan pakan alternatif kurang maksimal pada pertumbuhan ikan budidaya

 

Senny Hemiati S.Pi, M.Sc mengatakan, Pakan yang digunakan sebagai bahan baku pakan  alternatif ini ada efek negatif, ketika dia mengandung zat anti nutrisi sehingga perlu dilakukan proses penanganan diolah sebelum digunakan sebagai bahan baku formulasi pakan, salah-satunya melalui fermentasi.”Fermentasi ini dipandang sebagai proses yang cukup baik, upaya yang kita bisa manfaatkan beberapa bakteri atau juga konsorsium bakteri yang digunakan untuk meningkatkan kualitas nutrien,” jelas Senny Hemiati S.Pi, M.Sc 

 

Senny Hermiati  juga memaparkan mengenai beberapa contoh pakan alternative ikan budiaya  antara lain;  Silase Ikan runcah fermentasi EM4, tepung silase ikan, pakan ikan daun kelor, pakan ikan kulit singkong fermentasi, serta budidaya cacing sutra dengan teknologi EM4. Tekologi pengolahan pakan dengan fermentasi banyak digunakan sebagai penyedia pakan alternatif. “Fermentasi sebagai salah satu alternatif cara untuk memperbaiki kualitas pakan yang banyak diterapkan dimasyarakat,” jelasnya.

 

Indah Istiqomah S.Pi, M,Si, Ph. D kepala laboratorium Akuakultur, Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada memaparkan mengenai probiotik yang sangat penting dalam akuakultur, manfaat serta peran probiotik bagi ikan. “Aplikasi probiotik dapat memperbaiki pertumbuhan mempengaruhi imunitas maupun memperbaikan kualitas air yang optimal,” jelasnya

 

            Dr. Ir. GN. Wididana M.Agr selaku praktisi organik pada acara virtual tersebut memaparkan penelitian “Penggunaan EM untuk Meningkatkan Kualitas Air, Produksi Ikan dan Udang” pada tahun 2003 di Peru  yang dipublikasikan “International Coference Kyusei Nature Farming  ke 7. Penilitian tersebut mengungkapkan penggunaan EM dan Bokashi menunjukan data peningkatan Produksi Udang, dimana pada saat itu produksi udang sedang merosot tajam akibat serangan virus White Spot.  Setelah perlakuan EM selama 1 tahun, terjadi peningkatan produksi udang, dan cara kerja EM pada kolam dan udang saat itu belum bisa dijelaskan.

            “Setelah satu tahun perlakuan EM ada peningkatan, ada harapan baru dengan perlakuan EM dan Bokashi  pada dasar tambak dengan ini kematiannya dapat ditekan, disampaikan bahwa pakan udang yang diberikan perlakuan EM dan air yang juga diberikan perlakuan EM dapat menekan penyakit virus white spot,”ujar Dr. Ir. GN. Wididana M.Agr

Penilitian EM dilanjutkan oleh para ahli dari negara  China,  Peru, Egyp dan dijelaskan bahwa penambahan probiotik di air atau  ke dalam makanan udang dapat memperbaiki lingkungan ekologis air dan mengurangi penyakit yang ditularkan melalui air.

“ Jadi pemberian probiotik itu sangat penting ini diketahui sekarang ini sebagai jawaban dari penilitan sebelumnya, inilah jawabannya  probiotik di dalam air dan probiotik di dalam makan sangat penting untuk kesehatan ikan dan udang, mempercepat pertumbuhan dan perkembangan ikan dan udang serta meningkatkan ketahanan tubuh ikan atau udang serta menghambat reproduksi bakteri patogenik,” jelas founder EM4 Indonesia ini.

Webinar digelar P2MKP IPSA BALI diharapkan dapat berguna bagi peserta mengenai teknologi fermentasi untuk budidaya ikan perikanan. Webinar diakhiri dengan sesi Tanya jawab, dan seluruh peserta mendapatkan E Sertifikat, beberapa peserta beruntung mendapatkan marchandise dari penyelenggara.   

Komentar