Keuntungan Sterilisasi Dengan EM4, Phatogen Hilang dan Bonus Bakteri Baik

PT. Champ beralamat Kampung Cilame, Desa Tambakbaya, Kecamatan, Cisurupan Kabupaten Garut, Jawa Barat. Perusahaan pembibitan kentang ini bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Garut. Kerjasam ini dilakukan sejak 2013 hingga saat ini

Empat bibit kentang unggulan telah dihasilkan antara lain  Varietas kentang, RGH 01, Granola L, Ar 08 dan Varietas Median. Bibit kentang disalurkan ke petani kentang dibeberapa wilayah di Indonesia, antara lain Dieng, Minahasa, Medan dan Aceh. Bibit kentang yang dihasilkan merupakan hasil perkawinan varitas unggulan yang dilakukan oleh peniliti Balitbangtan

Senjutnya bibit  dikembangkan oleh PT. Champ, prosesnya dimulai dari Lab kultur jaringan lalu ke proses akliminitasi, ditahapan ini dilakukan proses penyetekan, Proses perakaran dan proses pengumbian (100 hari). Setelah melalui tahapan ini, bibit kentang siap dijual

Resiko terbesar perbanyakan tanaman melalui teknik kultur jaringan terletak pada saat eksplan keluar dari ruangan aseptik ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati, bibit kentang satu persatu dipindahkan menggunakan pinset steril ke media tanah. Selanjutnya diberi sungkup guna melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit.

            Tahapan ini disebut proses Aklimitasi, yaitu tanaman dari lab diperbanyak sebelum ke lapangan, “Penangganan ini harus dilakukan hati-hati, bibit kentang rentang mati,” terang Muktafuadi yang biasa di sapa Fuad Bidang pembenihan kentang G Nol di PT. Champ. Selain itu. Media digunakan juga harus steril dan kaya hara untuk menopang kebutuhan bibit kentang yang rentan.  

“Sterilisasi media ini kita gunakan EM4. Ada keuntungan sterilisasi dengan EM4, selain bakteri phatogen hilang, kita juga dapat bonus bakteri baik, kecukupun hara juga terpenuhi,”ungkap Fuad yang telah menjalani profesi selama puluhan tahun. Proses strilisasi dengan EM4 juga cukup mudah, tinggal menyemprot media tanam dengan Em4 yang sudah dicampur dengan molas dan air.

            “ Media tanam kita gunakan sekam bakar, kohe kambing, dedak dan bahan organik  setelah disemprot larutan EM4 diaduk , kemudian diamkan 10 hari baru media siap digunakan untuk ditanam kentang. Untuk menjaga kelembaban bibit yang sudah ditanam diberi sungkup,” jelas Fuad.

Melalui sterilisai media ini, resiko kematian bibit kentang sangat kecil, bahkan keberhasilan mencapai 95 persen,“Keberhasilan bisa dikatakan seratus persen, ekplans dari lab berhasil tumbuh dan berkembang, ini tentu cukup mengembirakan, ” ungkap Fuad (ded)

Komentar