Dr. Wididana: Krisis Energi Dan Lingkungan Pengaruhi Pangan

Direktur utama PT. Songgolangit Persada, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr sejak dini telah memprediksi krisis energi dan lingkungan yang kurang bagus akan berpengaruh terhadap produksi pertanian, sehingga pangan yang menjadi kebutuhan umat manusia menjadi semakin mahal.

“Untuk itu telah ditemukan Effective Microorganismas (EM) untuk masa depan, yakni teknologi yang mudah, murah, hemat energi, ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Gede Ngurah Wididana ketika melakukan podcas (bincang-bincang) secara online dengan owner youtube Penyuluh Pertanian Lapangan dari Kalimantan Selatan, Rizali Anshar, S.ST, MM.

Sosok pria enerjik, alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa Jepang itu menjelaskan, untuk memperbaiki lingkungan dan mengembalikan kesuburan lahan agar mampu meraih produksi pertanian secara maksimal itu menggunakan metode daur ulang yang disebut dengan “recycle”.

Indonesia yang terdiri atas negara kepulauan yang memiliki hamparan lahan untuk pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan yang sangat potensial dinilai sangat tepat menerapkan teknologi EM.

Teknologi yang ditemukan Prof, Dr. Teruo Higa, guru besar bidang Hortikultura University Ryukyus, Okinawa, Jepang tahun 1980 itu kini telah diterapkan oleh lebih dari 100 negara di belahan dunia, termasuk Indonesia yang berada dalam posisi terdepan.

Hal itu sebagai dampak positif dari Indonesia yang mengembangkan sektor pertanian organik secara lebih intensif, sehingga banyak petani-petani kecil di daerah pedesaan mengembangkan usaha pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

Pupuk hayati produksi PT. Songgolangit Persada yang satu-satunya di Indonesia mendapat lisensi dari Effective Microorganisms Research Organization (EMRO) Jepang itu mudah diaplikasikan petani dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan dan pengolahan limbah.

Aplikasi EM4 untuk pertanian, perikanan, peternakan dan limbah itu sekaligus nyambung dengan memanfaatkan bahan organik yang dihasilkan dari lingkungan sekitarnya yang dapat meningkatkan kesuburan lahan, mengatasi kegagalan panen, baik pada musim kering maupun musim hujan.
Jadi dengan aplikasi EM itu petani atau masyarakat luas dapat menyediakan persediaan unsur hara dalam tanah dan mengurangi secara maksimal kegagalan panen, ujar Gede Ngurah Wididana. linktr.ee/pakolescom #EM4

Komentar