Aplikasi EM4 Buat “Super Kompos Organik”

Basyir (35) peternak kambing kelahiran Tegal Jawa Tengah adalah sosok pria ulet dan tekun, melalui tangan dinginnya kotoran kambing diubah menjadi ladang uang. Melalui teknologi EM4, limbah kandang berupa kotoran kambing, sisa pakan, difermentasi jadi kompos atau Bokashi, lalu dikemas dan di jual ke toko pertanian.

Melalui usaha tersebut, pria asli Tegal ini mendapat keuntungan yang tidak sedikit selain dari ternak kambing. Bisnis Bokashi dilakoni sejak lima tahun silam, usaha ini dilatarbelakangi oleh banyaknya peternak kambing yang belum memanfaatkan limbah kandang secara maksimal. Limbah kandang, berupa kotoran kambing, sisa-sisa pakan, urine ternak, hanya dikumpulkan pada wadah karung. Lalu dijual murah oleh peternak , ‘Kotoran tersebut, bisa memiliki nilai ekonomis tinggi jika peternak mau mengolahnya menjadiBokashi,” terang Pria yang punya usaha di Slawi, Jawa Tengah.

Hal inilah yang ia lakukan, kotoran kambing peternak dibeli, melalui bantuan teknologi EM4 kotoran tersebut selanjutnya diolah jadi Bokashi. Untuklebih menarik, Bokashi dikemas dan diberi label, yaitu “Super Kompos Organik”. Usahanya membuahkan hasil, “Super Kompos organik” laku keras dan banyak digunakan oleh banyak hobis tanaman, petani dan pengusaha tanaman di wilayah Slawi, Tegal, Brebes hingga Pemalang. Dari usaha tersebut, Pria beristri dan punya anak dua inipun dapat omzet puluhan juta rupiah dari kotoran kambing.

Kesuksesan ini tak lepas dari produk Bokashi yang memiliki kualitas baik. Kualitas produk merupakan salah satu kunci Bokashi dapat diterima pasar, Bokashi yang diproduksi memiliki berbagai kelebihan, antara lain, unsur hara yang lengkap, kaya bahan organik dan dapat mengembalikan kesuburan tanah, berbau wangi fermentasi ( tidak bau busuk) serta aman bagi pengguna dan lingkungan Super Kompos Organik menggunakan 80 persen kotoran kambing, sisahnya berupa merang, dedak, arang sekam dan bahan lain. Bahan tersebut difermentasi menggunakan Efektife Mikroorganisme (EM4). Melalui teknologi EM4, Bokashi mempunyai kandungan lengkap baik unsur hara MAKRO ( N, P, k, Ca, Mg, S ) dan hara MIKRO ( Fe, Cu, Mn, Mo, Zn, Cl, B ). Selain itu, terdapat kandungan senyawa organik yaitu Asam Humat yang berfungsi sebagai pemacu pertumbuhan. Yang dapat meningkatkan kualitas dan kesehataan tanah. “Pupuk organik cair EM4, selain mengurai bahan organik secara cepat dan sempurna, juga menghasilkan kompos yang kaya unsur hara, jika diaplikasikan pada tanah dapat mengembalikan kesuburan tanah dan tanaman, ”ungkap Basyir.

Kehandalan kompos Super Organik teknologi EM4 sudah dibuktikan oleh banyak konsumennya, melalui informasi dari orang ke orang produk Bokashinya berkembang pesat di masyarakat Terjun ke bisnis Bokashi diakui Basyir memang tidak lah semudah membalikan telapak tangan, terutama dalam memenuhi standar unsur hara pada produk tersebut. Melalui berbagai percobaan dari bahan hingga aplikasinya, hingga ia mendapatkan formula Bokashi yang berkualitas. ‘Kuncinya hanya EM4, pupuk organik ini memperkaya unsur kompos dan mengembalikan kesuburan tanah,” terangnya. Melalui teknologi EM4, Bokashi yang dihasilkan memiliki kualitas baik dan unsur yang diperlukan tanaman dapat terpenuhi, Bokashi super berhasil ia produksi dan siap dipasarkan.

Namun kendala lain datang, Bokashi sulit masuk ke toko pertanian karena banyaknya kompetitor. Meski sering ditolak, pria ini pantang menyerah dan terus manawarkan produknya, termasuk dengan memberikan harga khusus agar kompos produksinya dapat berjejer dengan kompetitor lain. Usahanya tak sia-sia, perlahan Super Kompos Organik dikenal orang, terutama dari kualitasnya. Hingga akhirnya, kompos berteknologi EM4 banyak digunakan oleh petani, penghobi tanaman dan pengusaha tanaman di wilayah Tegal, Jateng dan sekitarnya.

 Meski  hanya dalam skala kecil, yaitu sebanyak 8 ton sekali produksi, Bokashi produksinya laku keras dipasar, Keterbatasan bahan utama jadi kendala dihadapi saat ini sehingga produksi Bokashi tidak maksimal, ‘permintaan tinggi, ketersedian bahan utama terbatas, tiap produksi paling banter 10 ton, tapi rata rata 8 ton kompos,” terangnya. Meskipun begitu, Basyir tetap bersyukur, bisa mendapat keuntungan dari usahanya, selain itu, ia juga dapat memberi rezekinya kepada warga sekitar terutama peternak kambing di tempat tinggalnya.***

Komentar