Ibu-Ibu PKK di Bekasi Belajar Membuat Bokashi

Ibu-ibu anggota Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) RW.013, Kelurahan Jaka Mulya Bekasi Selatan, aktif mengadakan kegiatan positip di lingkungannya, dari menanam aneka tanaman apotik hidup, membuat jamu tradisional, membentuk koperasi hingga membuat beragam hiasan dari bahan daur ulang sampah rumah tangga. Termasuk pelatihan pembuatan Bokashi dengan teknologi EM4. Kegiatan ini dilakukan dibalai RW.013 perumahan Pondok Surya Mandala Bekasi Selatan, belum lama ini.

Kegiatan diikuti puluhan ibu-ibu perwakilan seluruh RT dilingkup wilayah RW. 013 Kelurahan Jaka Mulya, Bekasi Selatan. Peserta sebagian besar adalah ibu rumah tangga. Endang selaku koordintor acara mengatakan, pembuatan Bokashi merupakan salah satu solusi mengatasi sampah rumah tangga, kegiatan ini juga sebagai pembekalan kepada ibu-ibu yang nantinya diharapkan dapat menjadi pionir dan relawan lingkungan untuk menyebarkan informasi ini kepada warga. “Bokashi merupakan cara efektif mengatasi masalah sampah, peserta diharapkan menjadi relawan lingkungan dan membantu mengatasi masalah sampah wilayah RTnya masing masing,’’ jelas Endang.

Lebih lanjut beliau menjelaskan, selain membantu mengurangi masalah sampah, Bokashi juga dapat mensejahterakan masyarakat. “Bokashi dari masing-masing RT kita tampung lalu dijual melalui unit koperasi, uang hasil penjualanya untuk kas RT/RW. penggunaan uang khas ini nantinya diperuntukan kembali untuk kepentingan warga,”tambah Endang yang asli warga Bekasi ini. Pelatihan Bokashi teknologi EM4 digelar cukup sederhana, dengan hanya beralaskan permadani dan tikar, ibu-ibu duduk lesehan dan mendengarkan pemaparan Teknologi EM4.

Pengenalan teknologi EM4 disampaikan oleh perwakilan tim PT Songgolangit Persada (SLP). SLP adalah produsen pupuk organik cair EM4, perusahaan pupuk organik ini aktif mencanangkan pertanian organik dan sangat peduli terhadap lingkungan. “Bokashi” hasil pengembangan EM4 salah satunya, Bokashi secara tidak langsung dapat mengurangi dan mengatasi masalah sampah, karena Bokashi memanfatkan limbah organik sebagai bahan utamanya Dalam acara tersebut dijelaskan mengenai Teknologi EM4, yang sangat berperan penting dalam meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman, EM4 mengadung bakteri menguntungkan antara lain bakteri Asam Laktat (Lactobacillus Sp), Bakteri Fotosentetik (Rhodopseudomonas Sp), Actinomycetes Sp, Streptomyces SP dan Yeast (ragi) dan Jamur pengurai selulose. Bakteri tersebut dapat meyuburkan tanah dan tanaman serta menekan bakteri merugikan di dalam tanah. Pada pembuatan Bokashi, EM4 dapat mengolah atau menguraikan bahan-bahan organik dengan cepat secara fermentasi jadi kompos, selain itu, EM4 juga dapat menekan pertumbuhan bakteri merugikan, sehingga Bokashi kaya unsur hara serta tidak bau busuk melainkan mengeluarkan aroma wangi fermentasi .

Dijelaskan juga oleh tim SLP bahwa EM4 adalah organik dan bukan bahan kimia yang berbahaya seperti pestisida, obat serangga atau pupuk kimia lainnya. EM4 sangat aman bagi manusia ternak dan lingkungan, Perkembangan EM4 di dunia juga dijelaskan secara singkat, penemu EM4 adalah Prof. DR. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang. Sebagai orang pertama yang menemukan teknologi ini melalui penelitian yang panjang. Hingga kini, Teknologi ini telah digunakan di negara-negara lain di seluruh dunia, seperti Amerika, Brasil, Taiwan, Korea Selatan, Thailand, Srilanka, India, Pakistan, Selandia Baru dan Australia. Setelah selesa memarkan teknologi EM4, perwakilan SLP melajutkan dengan kegiatan praktek pembuatan Bokashi. Menempati area luar balai RW.013, peserta yang seluruhnya adalah ibu-ibu, melihat cara pembuatan Bokashi yang dilakukan oleh tim SLP. Dalam praktek tersebut, bahan bokashi berupa berupa sampah organik (daun-daunan dan sampah dapur) yang sudah dipotong kecilkecil di campur dengan dedak dan pupuk kandang. Selanjutnya, EM4 aktif diberikan dengan cara disemprotkan pada proses pengadukan hingga seluruh bahan terkena larutan EM4. Setelah tercampur, bahan selanjutnya ditempatkan dalam wadah tertutup dan didiamkan selama 7 hari.

Setelah itu bisa digunakan sebagai pupuk. Ibu-ibu cukup antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir, kegiatan ini dinilai cukup positip dan membawa pesan kepada peserta untuk selalu peduli terhadap lingkungan. Endang yang aktif dan menjabat ketua koperasi Syariah Berkah Pondok Surya Mandala, mengucapkan terima kasih kepada tim Songgolangit Persada yang telah membantu dan mengajaarkan pembuatan Bokashi. Kegiatan ini ia harapkan dapat meningkatkan kepedulian warga terhadap lingkungan. Jika pembuatan Bokashi dilakukan oleh warga, lingkungan kompleks bersih dan bebas dari sampah, secara tidak langsung kita juga telah membantu pemerintah karena mengurangi sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA),” jelas Endang. Kegiatan ditutup dengan ramah tamah serta pengenalan berbagai usaha kreatif ibuibu PKK di RW. 013. Berbagai olahan rempah-rempah seperti jamu hingga produk daur ulang dari barang yang tidak terpakai di tampung si koperasi untuk dipasarkan. Sebelum berpisah, ibu-ibu menyempatkan diri untuk foto bersama dilokasi kegiatan.***

Komentar