Pengelolahan Limbah Air Hasil Budidaya Ikan Lele Menjadi Pupuk Organik Cair

Program pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang berlokasi di Desa Padi, Kecamatan Gondang - Kabupaten Mojokerto.
dalam melakukan survei Desa Padi memilikih luas wilayah sekitar 1.282,690 Hektar dengan jumlah penduduk 1.325 jiwa dengan mata pencarian yakni pertanian serta memilikih 3 Dusun yakni Dusun Padi, Dusun Sawe dan Dusun Tameng. dalam kondisi segi usahanya peternakan Desa Padi sendiri terdapat usaha budidaya ikan lele yang mencakupi skala besar maupun kecil. salah satu manfaat dalam budidaya ikan lele yakni menurunkan masalah stanting yang ada diDesa Padi. masalah santing ini masih dalam proses tahapan yang dilakukan aparat Desa Padi dengan Ibu PKK dan UMKM yang ada untuk menunjang kebutuhan protein yang tinggi agar dapat menekan angka stanting. oleh karena itu, dalam pembahasan kali ini mahasiswa melakukan pengelolahan air hasil limbah ikan lele menjadi pupuk organik cair dikarenakan kandungan yang ada pada limbah air ikan lele memlikih banyak kandungan C- Organik yang sangat bermanfaat untuk kesuburan tanah melalui proses fermentasi terlebih dahulu.
program kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa atas nama Yohanes Sama yakni 'Pengelolahan Limbah air Hasil Budidaya Ikan Lele Menjadi Pupuk Organik Cair' pengelolahan Air limbah ini memilikih kandungan C-Organik, No2 yang melikih Nilai Ph sekitar 7-8. manfaat penting bagi kesuburan tanah yang baik digunakan untuk tanaman. dalam program kerja individu ini melibatkan mitra kerja dengan Ibu Erlan Tania sebagai koordinator mitra Desa Padi, Kecamatan Gondang - Kabupaten Mojokerto. dalam kerja sama bersama mitra Desa Padi sangat memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup demi mencegah dampak lingkungan yang tidak dinginkan. maka dengan pengelolahan limbah air ikan lele ini menjadi pupuk organik cair sangat memberikan dampak positif terhadap lingkungan untuk kesuburan tanah.
Proses Pengelolahan dilakukan dengan hasil limbah air lele yang dicampurkan dengan produk EM4 (Perikanan dan Tambak) dan Molase setelah pelarutan dibiarkan selama 2 hari untuk proses fermentasi. untuk perbandingan takaran yakni EM4 20 ml , molase 10 ml. dan limbah air ikan lele 3 Liter. untuk perbandingan takaran pengelolahan dengan prodak tergantung kebutuhan kesehari-hari pada tanaman. manfaat dari prodak EM4 yakni proses penguraian gas-gas amoniak metan dan hidrogen untuk menstabilkan kualitas air dan efisiensi energi pada air limbah hasil budidaya ikan lele. sementara untuk manfaat molase sendiri terbuat dari gula merah yang di gunakan untuk menyuburkan tanaman hingga menumbuhkan bakteri untuk proses fermentasi, setelah selesai proses pengelolahan limbah dengan prodak, hasilnya dapat di manfaatkan untuk penyiraman tanaman.
semoga dengan proses pengelolahan limbah air hasil budidaya ikan lele menjadi pupuk organik masyarkat Desa Padi bisa mempraktekan untuk kebutuhan tanaman yakni pada padi, jagung dan tanaman yang lainya untuk menjamin dan mendukung kesuburan tanah dalam bidang pertanian Desa padi.
Sumber : Kompasiana
 
 

Komentar