Pepaya Subur Dengan EM4

Memanfaatkan lahan seluas setengah hektare di seputar villa miliknya, Anung (50) kembangkan Pepaya Califonia, Ratusan bibit Papaya California ditanam dan dibudidayakan secara organik, Belum genap satu tahun, panen perdana papaya sudah dapat dilakukan. Selajutnya, setiap minggu dari kebun dapat dipetik papaya California sebanyak 900 kg.
Jika untuk 1 kg Pepaya Califonia di supermarket saat ini di jual Rp. 8000 perkilonya, bayangkan berapa keuntungan yang diperoleh pengusaha yang tinggal didaerah Jagakarsa Jakarta Selatan ini. Meski tidak mau terbuka mengenai keungtungan tiap minggu yang diperolehnya, Anung mengatakan bahwa hasil pendapat dari usaha ini melebihi dari gaji seorang karyawan kantoran.
“Dari kebun kita jual Rp 4. 500 perkilonya, itu bersih ya jadi kita tak keluar biaya tenaga angkut dan transportasi. Jika dihitung total pendapatan setiap minggu, ya tinggal dikalikan saja, jumlah lebih besar dari gaji yang diterima oleh pegawai kantoran,” ujar Anung yang juga bekerja di salah satu perusahaan dibidang pengolahan plastik ini.
Pepaya California dipilih sebagai komoditas yang dibudidayakan Anung, karena tanaman ini tidak tidak lah sulit dalam perawatan, tanaman ini juga mudah dibudidayakan dan bisa tumbuh dimanapun, baik di dataran rendah, menengah maupun dataran tinggi. “Peminat pepaya ini juga cukup tinggi, pasarnya sangat terbuka lebar,” terangnya.
Dari lahan seluas 5.000 meter persegi, ia mengaku bisa menghasilkan Pepaya siap jual minimal mencapai 8 hingga 9 kwintal per minggu. Hasil panen itu didapat dari 600 batang pohon pepaya yang di tanamnya. papaya dibudidayakan organik, pupuk organik, pupuk cair dan pestidia organik dibaut sendiri dengan mengandalkan teknologi EM4
Salah satu kunci agar pepaya dapat tumbuh optimal dan rajin berbuah, menurutnya adalah pemberian pupuk organik secara maksimal. Pohon pepaya memerlukan zat hara makro dan mikro serta zat pelengkap lainnya, dan itu hanya dapat dipenuhi oleh pupuk organik, “Bokashi dan pupuk cair, yang dibuat dengan teknologi EM4, sangat lengkap dan dapat memenuhi unsur hara yang diperlukan oleh tanaman, selain itu juga menjaga kelembaban tanah”, jelas Anung
“kalau hanya mengadalkan pupuk kandang saja meski organik, hasilnya belum cukup maksimal. Namun setelah menggunakan Bokashi dengan teknologi EM4, Papaya California tumbuh subur dan berbuah maksimal ,” tambah Anung.
Bokashi dibuat oleh Anung dengan EM4 dari bahan utama sampah organik yang banyak terdapat di sekitar villa, seperti daun, jerami, arang sekan dan kotoran kambing. Bahan tersebut difermentasi EM4 terlebih dahulu sebelum diaplikasikan, sementara pupuk cair dibuat dari bahan organik yang difermentasi dengan EM4 dalam wadah tertutup.
Selain multifungsi dan mudah dalam penerapannya, penggunaan EM4 menurut dirinya juga dapat menekan biaya produksi, EM4 satu batang pohon papaya California, mulai dari penyiapan lahan, benih, pemupukan, hingga penyemprotan hama, jika dihitung besarnya tidak mencapai Rp. 40 ribu. Sementara pohon pepaya bisa dipanen perdana setelah usia 7 hingga 8 bulan setelah tanam. setelah itu, panen dapat dilakukan setiap minggu, Pepaya terus produktif berbuah hingga pohon berusia 2 tahun.
Anung menggunakan jarak tanam 2 x 2 meter, tujuannya untuk memudahkan pengontrolan tanaman setiap saat jika sudah tumbuh besar dan siap berbuah. Penanaman bibit Pepaya dilakukannya pada pertengahan musim hujan antara Februari dan Maret, karena tanaman pepaya membutuhkan air yang cukup, sehingga bibit mendapatkan air yang cukup dan tidak kekeringan.
Meskipun tanaman pepaya membutuhkan air yang cukup tapi tidak boleh menggenang, oleh karena itu dibuat bedengan dibuat bedengan-bedengan, bedengan ini dibuat agar air hujan tidak menggenang dan akhirnya malah membuat tanaman yang masih muda menjadi busuk. Bila Ingin menanam Pepaya dimusim kemarau, menurutnya bisa dilakukan dan perlu diperhatikan kebutuhan air pada tanaman, “selai itu di sekitar tanaman bisa dikasih jerami sebagai mulsa untuk mengurangi penguapan air di musim kemarau sehingga tanaman tidak kekeringan.” Ujarnya
Satu-satunya hama penyakit yang sulit diatasi, kata Anung, hanya serangan virus tanah, yang menyerang lewat akar, akibat dari serangan virus ini batang pohon membusuk dan mati. Sampai saat ini serangan virus ini belum bisa diatasi, untuk mencegah virus ini muncul, Anung menerapkan pola tanam berbeda komoditas. (DEDI)

Komentar