Durian Berbuah Lebat, Berkat EM4

Durian merupakan tanaman asli Asia Tenggara yang beriklim tropis, jika musim durian tiba, banyak masyarakat menyempatkan diri sambil wisata mencari durian-durian yang memiliki citra rasa tersendiri. Salah satunya durian Kecamatan Busungbiu yang dipupuk menggunakan teknologi EM4.

Memasuki kecamatan Busungbiu Buleleng Bali dengan udaranya yang sejuk ini, tak lengkap jika tidak mencicipi durian yang banyak dijual dipinggir-pinggir jalan. Rasa penasaran itu terbayarkan sudah, ketika bisa mencicipi durian yang manis tersebut.

Memang durian-durian yang dijual ini berasal dari Desa Pelapuan Busungbiu Buleleng Bali. Salah satu pemilik durian yang menggunakan pupuk organik berteknologi EM4 adalah Kadek Doa. Setiap musim durian, beberapa pohon yang ada di samping rumahnya ini tampak begitu rimbun buahnya. Dalam budidaya durian pasti yang diharapkan adalah adalah buah durian yang memiliki kualitas, baik rasa, bentuk yang besar dan juga aroma, dan secara kuantitas juga penting. Banyaknya buah dalam satu cabang merupakan dambaan. Dan tentu akan menguntungkan pemilik kebun durian.

Syarat utama agar memiliki kualitas dan kuantitas adalah dengan pemupukan dengan teknologi EM4. Tanaman durian tumbuh optimal pada ketinggian 50-600 m dpl,intensitas cahaya 40-50 %, dengan suhu 22-30 0C, curah hujan ideal 1.500 – 2.500 mm per-tahun. Tanah yang cocok, lempung berpasir subur dan banyak kandungan bahan organik, dan pH 6 – 7. Jarak tanam yang umum 8 x 12 m atau 10 x 10 m Sedang untuk lubang tanam ber ukuran 50 cm2. Pisahkan tanah bagian atas dengan bagian bawah dan biarkan selama + 2 minggu. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang yang telah difermentasi dengan EM4 sampai rata sebagai media tanam, kemudian masukkan campuran tersebut ke dalam lubang tanam dan biarkan 1 minggu sebelum bibit ditanam. Tanah yang baik untuk tanaman durian adalah keadaan tanahnya subur, gembur, banyak mengandung bahan organik. Untuk memenuhi semua itu diperlukan pupuk yang berkualitas yakni bokashi kotaku atau pupuk kandang yang di fermentasi dengan larutan EM4. Pupuk tersebut diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada saat menjelang tanaman akan berbunga yaitu pada awal musim hujan dan sesudah panen yaitu pada akhir musim hujan. Pupuk diberikan dalam lingkaran batang sedalam 10 – 20 cm tepat di bawah tepi tajuk, lalu tutup dengan tanah dan langsung disiram dengan larutan aktif EM4 sebagai pupuk cair sehingga cukup basah (lembab). Untuk mendapatkan kualitas terbaik pupuk organik, maka perlu diperhatikan tingkat kematangan dan efektifitas pupuk serta mudah diserap tanaman . Untuk mendapatkan hal itu maka perlu dilakukan fermentasi pupuk kandang. Adapun bahan utama untuk memfermentasikan pupuk kandang adalah dengan teknologi EM4. Karena terbukti efektif dengan hasil yang memuaskan.**

Komentar