Teknologi EM Di Indonesia Dimulai Dari Pertanian (1)

Oleh: Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr *)

Tahun 1990, Bulan April, saya kembali dari Okinawa mulai kerja lagi di Fakultas Pertanian, Universitas Nasional (Unas), Jakarta. Saya mendapatkan tugas mengembangkan Teknologi Effective Microorganisme (EM)  di Indonesia dari Prof. Teruo Higa. Tugas itu sangat menarik dan menantang, walau saya tidak tahu harus mulai dari mana. Saya mulai mengerjakan tugas besar tersebut dari penelitian di Fakultas Pertanian Unas bersama tim dosen dan peneliti, yang diketuai oleh Ir. Inkorena Sukartono dan Ir. Etty Hesthiati, untuk menguji efektivitas EM pada berbagai jenis tanaman padi, sayur dan palawija. Dalam skala besar EM juga diaplikasikan pada kebun sayur, jeruk nipis, bunga hias di kebun Cicurug milik Ibu Soenar Soerapoetra. Selanjutnya EM juga diaplikasikan di kebun sayur milik petani di Cipanas, pertanian sawah di Karawang, dan kebun sayur di Cisarua, Sukabumi, Lembang, dan penelitian pada tanaman sayur dilakukan oleh Direktorat Hortikultura, Pasar Minggu, Jakarta.

Dari hasil penelitian dan praktik teknologi EM yang telah dilakukan selama 3 tahun, pada 1990-1993, Prof. Teruo Higa berkunjung ke Unas dan diskusi dengan Rektor Unas, Prof. Sutan Takdir Alisjahbana, bertemu  dengan Direktorat Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman, Dr. Satta Wigenasantana, dan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Pertanian, diskusi dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Pertanian yang membidangi pertanian, sampai bertemu dengan Menteri Pertanian Prof. Sjarifuddin Baharsjah (1993-1998), yang ikut mendirikan Yayasan Bumi Lestari, beranggotakan 17 orang, dan saya ikut di dalamnya sebagai pendiri termuda, saat itu umur saya 34 tahun. Dengan Yayasan Bumi Lestari, petani-petani muda berprestasi, yang tergabung dalam organisasi Kontak Tani Nelayan Andalan berhasil dilakukan pelatihan Teknologi EM, melakukan studi banding ke Kyusei Farming Center di Thailand, melakukan seminar pertanian organik, dan pelatihan kepada pelatih pertanian organik.

Selama 8 tahun (1990-1998), pengenalan pertanian organik dan teknologi EM dilakukan, secara perlahan dan pasti. PT. Songgolangit Persada didirikan pada 1995 untuk mempersiapkan produksi dan pemasaran produk EM di Indonesia. Pada awalnya Teknologi EM dimulai dari penelitian dan penerapan dalam bidang pertanian. *) Adalah Direktur Utama PT Songgolangit Persada, Alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang. linktr.ee/pakolescom

Komentar