Dengan EM4 Cengkeh dan Kakao Rajin Produksi

Siang itu, suasana Desa Pelapuan Busungbiu Singaraja Bali cukup cerah. Walau tanah agak basah dan lengket karena hampir semalaman terguyur hujan, tapi tak menyurutkan lelaki berumur yakni Ketut Neteg (65) untuk bekerja di lahan perkebunan cengkeh miliknya seluas 50 are. Berbekal cangkul dan arit, lelaki yang sudah tidak muda ini, membersihkan gulma diseputar pohon cengkeh yang tampak subur. Selain dibersihkan dari gulma, Neteg melakukan pemupukan dan pemeliharaan dengan Bokashi Kotaku (kompos yang telah difermentasi dengan EM4) yang terbukti meningkatkan hasil panennya selama ini.

Bukti kesuburan menggunakan teknologi EM4 adalah dengan rimbunnya daun serta banyaknya ranting serta panen yang berlimpah. Sedang aplikasi pemupukannya adalah saat tanam pada cengkeh adalah tanaman yang belum menghasilkan : 10-15 kg perpohon. Sedang yang sudah menghasilkan : 20-25 kg perpohon. Untuk memaksimalkan hasil produktivitas tanaman cengkeh juga diberikan pupuk cair dengan menggunakan effektive mikroorganisme (EM4) dengan dosis 1 liter EM4 untuk 20-50 liter air.“Sebelum menggunakan Teknologi EM4, pohon cengkeh saya agak kurus dan daunnya cepat menguning dan setelah menggunakan EM4, dahan dan rantingnya lebih banyak dan daunnya lebih lebat,”katanya.

 Selain itu, untuk pemeliharaan tanaman cengkeh dewasa tetap dititikberatkan pada penggemburan tanah pada petakan, penyiangan, dan pemupukan. Dengan mencangkul tanah akan menjadi gembur, sehingga peresapan zat-zat hara yang dibutuhkan tanaman menjadi lancar, sirkulasi udara dalam tanah pun menjadi baik. Demikian pula dengan proses peresapan air di dalam tanah. Pada pohon-pohon yang telah berbunga, jika habis dipanen, tanah di sekitar pohon biasanya menjadi padat karena terinjak-injak. Maka setelah panen pada permulaan musim hujan, tanah perlu digemburkan.

Memang, cengkeh merupakan salah satu komoditas pertanian yang tinggi nilai ekonominya. Baik sebagai rempah-rempah, bahan campuran rokok kretek atau bahan dalam pembuatan minyak atsiri. Namun bila faktor penanaman dan pemeliharaan tidak diperhatikan, maka produksi dan kualitas hasilnya akan menjadi sangat rendah. Pupuk Bokashi Kotaku yang telah difermentasi EM4, adalah pupuk yang tepat dalam peningkatan produksi tanaman cengkeh. Apalagi Bokashi Kotaku telah dicampur dengan Jamur Tricoderma sp untuk mengendalikan serangan penyakit jamur akar.

 Bokashi Kotaku ini sangat unggul dan sangat direkomendasikan untuk digunakan diseluruh Indonesia dalam kaitannya untuk meningkatkan hasil tanaman cengkeh, baik secara kualitas maupun kuantitas. Cengkeh dan Kakao Rajin Produksi Dengan Selain cengkeh, Neteg juga memiliki kakao atau coklat yang di tanam disela-sela rimbunnya pohon cengkeh. Walau jumlah pohonnya tidak sebanyak cengkeh. Tetapi menurut Neteg, kakao memberikan hasil yang lumayan, apalagi jika dipupuk dengan EM-4, pasalnya setiap hari selalu berbuah dan buahnyapun rimbun.

 ‘’Saya membuktikannya ternyata budidaya kakao melalui teknologi EM4 mulai dari pemupukan dan perawatan, produksinya terus meningkat sesuai dengan hasil yang diharapkan. Untuk itulah, Neteg menggunakan teknologi EM4 padat (Bokashi Kotaku) dan cair setiap dua hari sekali dalam satu bulan. Karena rutin, sekarang tanaman kakao dan cengkeh sudah kembali berbunga dan berbuah lebat. Nah tunggu apalagi pakailah EM4, produksi kakao dan cengkeh pasti meningkat. Jika memerlukan Bokashi Kotaku dan EM4 bisa diperoleh di Jakarta &Lampung Hub: Agoes Wibisana Hp 08161927008, Jawa Tengah Hub : Sarmo Hp. 08157930354, Bali Hub: Ilham Rashidi Hp.08123818234, dan Surabaya Hub : Raharko Hp 08155521670.***

Komentar