Siswa MIN 17 HSS Diajak Mengolah Kompos Organik EM4
- 22 April 2025
- 12:33 WITA
- Pertanian Organik

Dalam rangka menanamkan nilai-nilai rahmatan lil’alamin, siswa kelas V MIN 17 HSS diajak untuk mengolah kompos“Dengan kegiatan mengolah kompos ini, sebenarnya kita sedang menanamkan nilai-nilai pancasila dan rahmatan lil’alamin melalui sebuah proyek,” tutur Lailatul Kubera, S.Ag. Kepala MIN 17 HSS.
Lailatul juga memberikan penjelasan bahwa nilai rahmatan lil’alamin yang ditanamkan melalui kegiatan tersebut adalah ta’addub (berkeadaban), tathawwur wa ibtikar (dinamis dan inovatif), tasamuh (toleransi) dan qudwah (keteladanan). Nilai-nilai rahmatan lil’alamin tersebut selaras dengan dimensi dan elemen profil pelajar pancasila yakni akhlak kepada alam, kolaborasi, mandiri, kreatif dan bernalar kritis.
Sementara Teguh Prasetyo Nugroho, S.Pd.I., sebagai guru kelas V memberikan keterangan mengolah kompos merupakan bentuk strategi pembelajaran Project Based Learning (PJBL) yang disusun dalam modul P5 PPRA. Di awal kegiatan, guru memandu siswa untuk membuat komposter anaerob. Bahan dasar komposter adalah dua buah ember bekas dan kran dispenser. Sementara alat yang digunakan untuk membuatnya adalah gerinda listrik, bor listrik dan lem PVC.
Ember pertama berada di bagian bawah, dilubangi tutupnya menggunakan gerinda listrik agar ember kedua bisa dimasukkan dari atas. Selain itu dipasang juga kran dispenser di sisi samping ember pertama. Sedangkan ember kedua yang berada di atas, dilubangi bagian bawahnya beberapa titik menggunakan bor listrik. Ember bagian atas menjadi tempat pengolahan pupuk organik padat atau lebih dikenal dengan kompos padat, sedangkan ember bagian bawah merupakan tempat penampungan air lindi yang kemudian akan dijadikan pupuk organik cair (POC).
Setelah komposter dirakit, siswa menempelkan stiker label agar komposter menjadi lebih menarik. “Sengaja kita desain dan cetak sticker, kita labeli komposter buatan anak-anak ini dengan nama komposter seventeen sesuai dengan nama madrasah kita MIN 17,” kata Teguh.
Pihaknya juga memberikan informasi madrasah telah bekerjasama dengan wali siswa untuk mengumpulkan sampah organik sisa dapur. Dan hari ini 22 orang siswa kelas 5 telah membawa sampah organik dari rumah masing-masing sebagai bahan dasar kompos.
Di tahap berikutnya, siswa mencincang beragam sampah organik yang telah dikumpulkan sesuai kelompok masing-masing. Kemudian menyiapkan aktivator kompos berupa gula pasir dan cairan EM4 yang dilarutkan ke dalam air.
Sampah organik tadi dimasukkan ke dalam komposter kemudian disemprot cairan aktivator secara merata. Ember kemudian ditutup rapat agar sampah organik dapat terurai menjadi kompos. Ditargetkan bulan depan MIN 17 HSS sudah dapat memanen pupuk kompos.
Link : https://kalsel.kemenag.go.id/berita/584843/Tanamkan-Nilai-Rahmatan-Lilala
Komentar