Pelatihan Teknologi EM Di IPSA Kembali Dibuka

Sebanyak enam orang dari Jakarta dan sekitarnya akan mengikuti pelatihan pertanian organik dan teknologi Effective Microorganisms (EM) di Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali di Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Bali selama tiga hari, 30 Mei-1 Juni 2022.

“Peserta yang terdiri atas perorangan itu diharapkan tanggal 29 Mei sudah tiba di Villa IPSA di Desa Bengkel dan besoknya, 30 Mei mulai mengikuti kegiatan pelatihan pertanian organik, teknologi ramah lingkungan dan berkelanjutan itu ,” kata Kepala Pemasaran PT Songgolangit Persada (SLP) Cabang Bali, Irkham Rosidi.

Irkham Rosodi mengatakan hal itu ketika melaporkan persiapan pelatihan tersebut kepada Direktur PT SLP, Ir. Haji Agus Hadi Pramono pada Rapat Tim Kreatif Media Sosial (Medsos) Pak Oles di Kantor Pusat Jalan Nusa Kambangan, Denpasar.

Ia menjelaskan, pelatihan pertanian organik dengan teknologi EM tersebut merupakan pertama kali kembali dilaksanakan, setelah absen selama 2,5 tahun dalam masa pandemi Covid-19. Mudah-mudahan kegiatan pelatihan pertanian organik dan teknologi EM dengan peserta dari berbagai daerah di Indonesia kembali dapat dilaksanakan secara lebih intensif.

Direktur PT Songgolangit Persada, Ir. Haji Agus Urson Hadi Pramono menyambut baik kegiatan pelatihan pertanian organik dan teknologi EM dengan harapan kegiatan tersebut dapat lebih intensif, sekaligus mempromosikan Villa IPSA bagi wisatawan dalam dan luar negeri.

Villa IPSA yang sudah mengalami renovasi, penataan taman dan lingkungan serta dilengkapi fasilitas kolam renang dengan panorama pemandangan yang indah dikelilingi perbukitan yang menghijau.

Perbukitan menghijau di sekitar IPSA merupakan perkebunan warga masyarakat setempat yang ditanami cengkeh, kopi, kelapa, tanaman yang berkhasiat obat dan tanaman produktif lainnya yang mempunyai nilai ekonomis.

Kehadiran IPSA Bali di Desa Bengkel, sekitar 90 km barat laut Kota Denpasar menurut Direktur Utama PT SLP, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menciptakan banyak peluang yang mulai digarap pemerintah dan masyarakat setempat.

Peluang tersebut masyarakat memperoleh keuntungan yang berlipat ganda dari pengembangan pertanian organik, membangun bidang kesehatan dan mendukung pengembangan sector pariwisata di Pulau Dewata.

Pak Oles, sosok pria enerjik kelahiran Desa Bengkel dan alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang merintis IPSA Bali tahun 1997 atau 25 tahun yang silam setelah menyelesaikan pendidikan di Negeri Sakura.

Pengembangan lembaga pendidikan yang berbasis pertanian organik dengan teknologi EM yang ditemukan Prof. Teruo Higa, guru besar bidang hortikultura Universitas Ryukyus Okinawa sebelum pandemi Covid-19 menggelar pelatihan secara rutin dua kali dalam sebulan hingga kini pesertanya tercatat 10.000 dari berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri.

Mereka terdiri atas kalangan generasi muda yang tertarik dengan pertanian organik, utusan dari berbagai instansi pemerintah, BUMN, perusahaan swasta yang akan menjalani masa purna bhakti, petani dan dari berbagai latar belakang lainnya yang mencintai pertanian organik. linktr.ee/pakolescom #songgolangitpersada #EM4

Komentar