Cabei Percontohan Dengan Teknologi EM4

Tampak wajah sumringah Pak Asep ketika kami datang berkunjung ke lahan kebun cabenya yang saat itu sedang panen. Kemungkinan panen cabenya cukup berhasil.  Sebagaimana kita ketahui petani cabai selalu dihadapkan dengan berbagai masalah  dan resiko, diantaranya, teknis budidaya, kekurangan unsur hara, serangan hama dan  penyakit, dan lain-lain. EM4 berupaya membantu penyelesaian masalah tersebut, selain itu, dengan teknologi EM4  dapat meningkatkan produksi cabai secara kwantitas maupun kwalitas.
Pak Asep  dari Desa Jati, Kampung Buleud Tarogong Kaler ini merupakan petani yang sejak awal menggunakan teknologi EM4. Bahkan tanaman cabainya pernah dikonteskan di Kabupaten Garut. Oleh Walikota waktu itu ia mendapatkan penghargaan sebagai petani cabai organik. Walhasil dari keberhasilannya banyak masyarakat sekitar tertarik menggunakan EM4 bahkan menjadi rujukan para petani di desa tersebut.

Menurut Asep, sekarang ini, masyarakat sudah tidak asing lagi dengan teknologi EM4, namun untuk merubah kebiasaaan petani yang selalu menggunakan pupuk kimia, setidak-tidaknya harus ada contoh/demplot dari budidaya cabai itu sendiri.  Memang kalau diamati demplot cabai teknologi EM4, cukup melegakan hati. Pasalnya, cabai  yang sudah siap panen cukup besar-benar, segar-segar dan hasilnya cukup berlimpah.

Padahal tanaman cabai di luas tanah 3 hektar ini, di musim hujan seperti sekarang ini sangat riskan sekali. Selain buah cabai bisa rontok, juga mudah terserang hama buah. Namun demplot ini tetap baik dan segar-segar. ‘’Dengan keberhasilan domplot ini mudah-mudahan petani di kecamatan Tarogong Kaler ini bisa melihat dan belajar langsung, bagaimana EM4 di aplikasikan pada tanaman cabai tersebut,’’katanya.***

Komentar