Jeruk Tumbuh Subur dengan Pelopor Pertanian Organik EM4

Pak Encang (48) warga Sucinaraja Garut Jawa Barat ini sangat senang setelah jeruk siamnya tumbuh subur dengan buah yang rimbun. Hal ini berkat rutinnya  pria asli Garut ini menggunakan Bokashi/ Kompos sebagai  pupuk dasar  serta Bokashi cair yang difermentasi dengan EM4. ‘’Saya rutin menggunakan POC dengan frekuensi 1 sampai dua minggu sekali tergantung cuaca, dan hasilnya yang memuaskan,''katanya.

Menurut Encang, teknologi EM4 ini sudah lama dia ketahui sejak mertuanya sebagai ketua  KTNA sering menggunakan pupuk organik sebagai media dasar. ''Pilihan waktu itu hanya EM4 sebagai pelopor produk probiotik yang ada di Garut ini,'' jelasnya. Banyak warga disini sudah menggunakan EM4 baik padat maupun cair. Sebelumnya kenang Encang, kondisi kebun jeruknya tidak seperti sekarang ini. Agak kurus-kurus pohonnya, bahkan warga Sucinaraja sempat menggunakan pupuk kimia. Awal-walnya pertumbuhan pohon jeruknya sangat bagus tetapi beberapa bulan kemudian hasil produksi buah jeruknya semakin menurun. Bahkan mudah sekali terkena penyakit dan akhirnya kering dan mati.

Dengan pengetahuannya tentang produk organik EM4, Encang memberikan informasi tentang keunggulan menggunakan pupuk padat Bokashi dan pupuk cair tersebut. Menurutnya, Bokashi  sangat bermanfaat  dalam memperbaiki kesuburan tanah, membenahi fisik, kimia dan biologi tanah sekitar tanaman sehingga poros dan rongga tanah menjadi baik.  Mendekomposisi bahan-bahan organik dengan sistem fermentasi dan menghasilkan, asam amino, vitamin, gula, alcohol, enzim dan anti oksidan yang dibutuhkan tanaman. ‘’Pada pohon jeruk dapat merangsang dan menguatkan pertumbuhan akar. Mempercepat pertumbuhan bibit, tunas dan merangsang keluarnya bunga dan menjadi buah,’’katanya.

Menurut Encang, warga yang menggunakan EM4, merasa senang kebun jeruknya tumbuh subur dan buahnya sangat lebat, rasa lebih manis dan segar mengkhilap serta buahnya pun lebih besar. Sedang untuk membuat Bokashi cair, Encang memanfaatkan kotoran sapi dan air seni sapi yang difermentasi dengan larutan EM4. Kemudian dengan memanfaatkan tendon air bekas yang sudah tidak terpakai kedua bahan tersebut dilarutkan dengan air dan tidak ketinggalan memanfaatkan kerja bakteri yang effektif (EM4) untuk mempercepat proses penguraian. EM4 yang diperlukan untuk memfermentasi larutan kotoran sapi dan urin sebanyak 1.000 liter diperlukan 10 – 15 liter EM4 dan 10 – 15 liter Molasse (tetes tebu) kemudian ditutup rapat dan sekali-kali dibuka untuk membuang gas yang terbentuk dari proses fermentasi. Ciri atau tanda bahwa racikan Bokashi cair tersebut sudah jadi atau siap untuk dipergunakan yaitu dengan munculnya aroma manis seperti tape pada larutan kotoran sapi+urin yang pada awalnya baunya busuk menyengat.

Setelah racikan pupuk cair EM4 jadi, kemudian Encang mencampurkan larutan  tersebut dengan air biasa dengan perbandingan 1 : 4 sampai dengan 1 : 10 lalu dengan menggunakan pompa air,  larutan tersebut disiramkan kesekitar perakaran tanaman jeruk dengan perkiraan dosis 5 liter per pohon. Tak hanya budidaya Jeruk Siam, Encang juga menanam Alpukat dengan sisitem tumpang sari untuk meningkatkan pendapatannya. "Kita memang harus pintar membaca peluang ketika hendak menambahkan tanaman lain ke kebun jeruk yang ada. Sehingga hasil yang didapat mampu mendapatkan nilai jual yang agak tinggi di pasaran," katanya.

Jadi lanjut Encang, sistem tanam dengan tumpang sari sangat menguntungkan sembari menyebut kalau dengan sistem tumpang sari para petani harus tekun terutama dalam hal pemupukan. Sehingga hasil yang didapat bisa maksimal.Nah,ingin buah jeruknya rajin berbuah, tunggu apa lagi ! Pakailah Bokashi teknologi EM4 pasti hasil panennya memuaskan.***

Komentar