Sosialisasi Pengolahan Sampah Teknologi EM4

Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) mengadakan Kegiatan Sosialisasi Pengolahan Sampah dan Kebersihan Lingkungan di Balai Desa Singosaren, Banguntapan, Bantul,Yogyakarta. kegiatan dihadiri puluhan peserta,diantaranya perwakilan  karang taruna, warga  dan  tokoh  masyakat setempat. Sosialisasi ini dilatarbelakangi oleh adanya keresahan yang disampaikan oleh warga (karang taruna) mengenai penanganan sampah di lingkungannya. Jenis sampah yang butuh perhatian lebih adalah sampah organik (dapat membusuk), sedangkan sampah yang sudah ditangani karang taruna adalah sampah anorganik (tidak dapat membusuk) seperti kardus, plastik, dan lain-lain. Sampah-sampah yang ada di desa Singosaren juga belum dipisahkan berdasarkan jenisnya. Kesadaran masyarakat untuk menangani sampah juga tergolong rendah, sehingga perlu ditingkatkan melalui acara seperti ini.

Sebagai pembicara dihadirkan pemerhati lingkungan bapak Subari, warga dusun Singosaren 3. Bapak Subari adalah seorang yang sangat peduli terhadap lingkungan, khususnya terkait penanganan sampah organik. Beliau sehari-hari mengelompokkan dan menempatkan sampah-sampah yang dihasilkan dalam wadah penampung yang berbeda-beda. Sampah-sampah anorganik yang masih memiliki nilai guna/jual biasanya diletakkan di luaran rumah saja dan membiarkan orang-orang yang membutuhkan sampah tersebut untuk mengambilnya sendiri. Sampah organik biasanya ditampung dalam drum/tong besar dan dijadikan sebagai pupuk atau sesuatu yang bermanfaat.

Dalam sosialisasi ini, Beliau mengatakan ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama para anggota karang taruna sebagai target pesertanya, mengenai pentingnya pengolahan sampah. Beliau juga menerangkan bahwa sampah-sampah organik dapat diolah menjadi pupuk organik. Pengolahan dapat dilakukan dengan tambahan EM4, bahan dari gula tebu yang berwarna coklat yang disebut dengan molase, dan air. EM4 berisikan bakteri-bakteri hidup yang baik dan dapat diaktifkan dengan mencampurkannya bersama molase, serta air. Perbandingan EM4 : molase : air adalah 1 : 1 : 50. Campuran yang dihasilkan bewarna coklat dan cair. Wadah penampung campuran ini dibuka agar gas hasil reaksi oleh bakteri dapat keluar dari wadah tersebut. Campuran kemudian dipercikkan atau disemprotkan ke sampah organik yang ada.***( dikutip dari Singosarenbantulkab)

Komentar