TPA Rawa Kucing Tanggerang Kelola Sampahnya Dengan EM4

Tempat  Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing Tanggerang sekarang ini konsen menjadikan sampah organic menjadi kompos (bokashi) berkualitas. Pembuatan bokashi di TPA Rawa Kucing telah mulai dilakukan sejak tahun 2001 oleh salah satu LSM di Kota Tangerang. Hampir dua tahun kemudian, tepatnya pada pertengahan tahun 2002, secara formal Dinas PU melakukan pengembangan terhadap kegiatan tersebut, baik dan segi kapasitas produksi maupun perbaikan metode pelaksanaan dan peralatan.

Sampai saat ini kapasitas pengolahan sampah yang dilakukan oleh Unit Pengolah Sampah Organik TPA Rawa Kucing (UPSO TPA Rawa Kucing) adalah antara 25-50 m3/hari yang menghasilkan 500-1000 Kg kompos murni per hari.

Untuk mendapatkan pupuk organik dengan komposisi tertentu sesuai dengan kebutuhan, maka dilakukan fermentasi dengan EM4 dan juga dilakukan pencampuran dengan bahan tambahan seperti kotoran ternak (ayam, kambing, sapi). Pengembangan pengolahan sampah organik menjadi kompos terus dilakukan secara bertahap oleh Unit Pengolahan Sampah Organik TPA Rawa Kucing. Selain kompos, TPA Rawa Kucing juga melakukan penelitian mengenai pemanfaatan leachate (yang dihasilkan dari proses komposting) menjadi pupuk cair. Untuk menguji kualitas kompos dan pupuk cair yang dihasilkan dari TPA Rawa Kucing, juga dilakukan uji coba pemanfaatan kompos.

Uji coba telah dilakukan pada lahan di TPA Rawa Kucing dan Sangego-Bayur dengan komoditas yang bervariasi serta bekerja sama dengan petani tanaman hias yang ada di Kota Tangerang. Pihaknya TPA Rawa Kucing juga berharap masyarakat ikut berperan serta dalam penanganan sampah ini yang antara lain bisa dilakukan dengan melakukan pemilahan secara dini antar sampah organic dan anorganik. Hal tersebut sudah mulai diajarkan kepada masyarakat, dengan menyediakan tempat sampah yang terdiri dari dua bagian, satu untuk sampah organik dan satu untuk sampah anorganik di tempat-tempat umum. (A)

Komentar